Posted by
Admin |
8/10/2008 06:29:00 am
Sehat dengan Temu Ireng
Oleh Prof Hembing Wijayakusuma
Minggu, 26 Maret 2006
Temu hitam merupakan tumbuhan semak, batang ber warna hijau dan agak lunak karena merupakan batang semu yang tersusun atas kumpulan pelepah daun, panjang batang kurang lebih 50 cm, dan tinggi tumbuhan dapat mencapai 2 meter.
Temu hitam merupakan tumbuhan yang dapat hidup secara liar di hutan-hutan jati, terutama di Pulau Jawa dari ketinggian 400-1.750 meter di atas permukaan laut dan tumbuhan ini menyukai tanah subur. Daunnya berbentuk lanset lebar dengan helaian daun yang tipis, warna daun hijau sampai coklat keunguan agak gelap. Bunga keluar dari ketiak daun atau samping batang. Bunga tertutup oleh 2-3 pelepah, panjang batang bunga 20-50 cm dan mahkota bunga berwarna krem sampai merah jambu. Tumbuhan ini menghasilkan rimpang berukuran besar, bercabang merata dan merupakan umbi batang. Temu hitam memiliki nama yang berbeda pada tiap daerah asalnya: Jawa temu ireng (Jawa), koneng hideung (Sunda), temo erang (Madura); Sumatera: temu item, temu erang (Melayu), temu hitam (Minangkabau); Sulawesi: temu lotong (Bugis), temu leteng (Makassar); Nusa Tenggara: temu ireng (Bali). Khasiat temu hitam antara lain: menyuburkan kandungan, cacingan, ambeien, nyeri haid, peranakan turun, membersihkan darah setelah melahirkan, batuk, meningkatkan stamina, menambah nafsu makan, air kemih mengandung darah, menetralkan racun dalam tubuh, penyakit kulit misalnya koreng, kudis, borok, asma, sariawan dan lain-lain Untuk menyuburkan kandungan, gunakan 25 gram temu hitam, 25 gram temu giring, 20 gram kencur direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum. Mengatasi nyeri haid, gunakan 25 gram temu hitam, 20 gram kencur, 20 gram kunyit, 2 ruas asam jawa direbus dengan 600 cc air hing-ga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum selagi hangat. Membersihkan darah se-telah melahirkan dengan menggunakan 25 gram temu direbus dengan air secukupnya hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum selagi hangat. Untuk batuk, gunakan 25 gram temu hitam, 5 gr jinten, 25 gram kencur, 5 gram pulosari, 5 gram adas, dan airnya diminum. Menetralkan racun dalam tubuh dengan menggunakan 25 gram temu hitam, 30 gram takokak direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum selagi hangat. Cacingan, gunakan 25 gram temu hitam, 15 gram bangle, 5 lembar daun sirih, 5 butir biji ketumbar, 4 gram biji pinang lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum. Lakukanlah secara teratur sesuai anjuran 2 kali sehari. Sedang untuk penyakit yang berat disarankan tetap berkonsultasi ke dokter.[Prof HM Hembing Wijayakusuma, ahli
pengobatan trasidional dan akupunktur,
Ketua Umum Perhimpunan Pengobat Tradisional
& Akupunktur se-Indonesia (Hiptri)
Komentar :
Post a Comment
Berikan Komentar Anda