Pada hari Kamis (7/8), harian AS mengungkap, organisasi yang dipimpin oleh George W. Bush mulai menutup buku asumsi bahwa negara AS mengobarkan Perang Salib. Ia kini memulai dengan kebijakan baru dengan menjuluki kaum muslimin sebagai kaum yang radikal, hal itu termasuk upaya pemerintahannya untuk memerangi kaum muslimin di dunia.
Salah satu harian Kristen, Sains Monitor, memuat sebuah artikel yang ditulis oleh Howard Avranche, ia mengatakan, “Kurang lebih setelah tujuh tahun setengah setelah peristiwa 11 September, muncul pernyataan yang sangat populer, ‘Kenapa mereka membenci kita?’. Maka yang terpenting adalah memperkenalkan AS kepada mereka dan memperbaiki nama baiknya di luar negeri.”
Ia juga menambahkan, “Di antara upaya yang bisa digunakan sekarang ini adalah memberikan julukan-julukan untuk kaum muslimin guna menghadapi agama Islam di dunia, dan julukan yang paling tepat adalah menyebut mereka dengan radikal.”
Howard menegaskan, “Kebijakan baru ini tidak akan lagi dijuluki dengan perang salib, karena kebijakan baru ini menyerang pemikiran. Dengan hal ini, kita akan bisa mereaslisasikan tujuan kita.”
Harian AS juga menyatakan, AS sekarang ini sedang mencari dukungan dari luar negeri dengan semboyan untuk memerangi teroris dan memerangi pemahaman Islam radikal.(infojihad/aislm)
Komentar :
Post a Comment
Berikan Komentar Anda