Bismillah

Apa kata Mereka tentang Al Jazirah Herbal?

  • AL JAZIRAH HERBAL, mengutamakan kepuasan konsumen, dapat dipercaya. terbukti: waktu Saya memesan obat lewat TIKI. Barang cepat diantar dan sampai ke tujuan. Padahal Saya belum transfer uang sama sekali-Bpk. Hendy, Bandung
  • Alhamdulillah begitu Saya mengkonsumsi Produk Herbal (OBAHAMA) memang manjur, terutama habbatussauda, mahkota dewa, Sari Kurma, Minyak Zaitun dan masih banyak lagi khasiat yang lainnya-Bpk. Kartono, Jakarta
  • Sejak putri saya mengkonsumsi Habbatussauda haidnya menjadi teratur. terus terang saya agak kuatir dengan keadaan anak saya dulu. tapi kini saya tenang dan merasa mantap mengkonsumsi habbatussauda, karena Habbatussauda alami sehingga aman digunakan dalam janka waktu panjang-Ibu Lilyana Fikri, Jakarta
  • Saya ingin bercerita sedikit setelah saya mengkonsumsi habbatusauda. dulu sebelum mengkonsumsi saya sering merasa lemah dan cepet capek. selain itu saya juga memiliki penyakit susah buang air besar dan perut yang sensitif terhadap makanan suka merasa kembung dan mulaes2. Alhamdulillah setelah saya mengkonsumsi habbatussauda selama 3 minggu, saya merasa banyak perubahan yang terjadi dalam tubuh saya. badan serasa segar dan tidak mudah capek!!! di tambah buang air besar menjadi lancar lancar, perut yang biasa kembung dan mules2 sudah tidak terasa. dan yang paling dahsyatnya saya sering tidur larut malam bahkan sampe pagi, alhamdulillah tidak terserang penyakit dan badan merasa segar sewaktu bangun walaupun tidur cuma sebentar.-Sdr. Rezki Putra, Jakarta
CALL NOW 021 947 056 03 OR 0813 830 810 21
Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

install windows ana-moslem airsoft gun airsoft gun

Senyum Jenazah Para Mujahidin

Keluarga Amrozi Adakan Syukuran “Kemenangan”
Tuesday, 11 November 2008 16:02

Ada yang istimewa di rumah keluarga Amrozi dan Ali Ghufron. Hari kedua setelah pelaksanaan eksekusi mereka menggelar syukuran “kemenangan”. Bukan bersedih, justru bergembira. Lha kok?

Hidayatullah.com--Ada pemandangan menarik di hari kedua, Selasa , (11 /11) sore. Sekitar 50 an orang duduk berkumpul penuh hikmat di rumah orangtua Amrozi, Mbok Tariyem. Mereka menggelar acara syukuran “kemenangan”.

Acara bertajuk “Tasyakuran Kemenangan Umat Islam dalam Menyambut Syahid (Insyaallah) Ali Ghufron dan Amrozi, Mereka Bukan Teroris”, digelar dalam rangka menyambut dan member dukungan terhadap keluarga korban.



Acara dilaksanakan dengan sangat sederhana dan sepi dari liputan media massa. Satu-satunya media yang beruntung melihat pemandangan ini hanyalah hidayatullah.com.

Pelaksanaan tasyakuran dilakukan usai shalat Ashar itu hanya dihadiri pihak keluarga dan sahabat terdekat. Acara diisi dengan tausiyah beberapa sahabat dekat dan wakil keluarga.

“Acara ini dilaksanakan untuk menunjukkan bahwa kita tidak bersedih, “ ujar ustad Ashari.

Ia juga menampik berita-berita di berbagai media massa di mana dijelaskan bahwa almarhum Ali Ghufron dan Amrozi digambarkan meninggal dalam keadaan pucat. Gambaran seperti itu menurutnya hanya ditujukan agar pihak keluarga dan sahabatnya dalam keadaan sedih dan takut. Padahal yang terjadi tidaklah demikian.

“Mungkin bagi banyak kalangan, kehadiran almarhum tidak ada yang menyambut, tidak ada yang simpati atau bahkan ditolak masyarakat. Alhamdulillah, tidak seperti itu”, tambahnya. Bahkan menurutnya, yang terjadi justru sebaliknya. Pelayat dan masyarakat yang hadir ribuan orang sampai harus berjalan berkilo-kilo jaraknya. Berdasarkan pantauan hidayatullah.com, sampai Selasa sore kemarin, pelayat yang datang masih antri dari berbagai kota.



Selain itu, menurut Ashari, tasyakuran ini untuk mengenang tauladan kedua almarhum. Diantaranya sikap konsisten, selalu menjauhkan hal-hal yang subhat dan optimisme yang luar biasa terhadap perjuangan Islam. “Sampai akhir hayat, mereka berdua tidak pernah memakan makanan yang diberikan dari Lembaga Pemasyarakatan (LP)”, tambahnya.

Menurut Ashari, apakah kedua almarhum diberi gelar syuhada atau tidak, terserah masyarakat yang menilai. Tapi ketiganya (Imam Samudra, Ali Ghufron dan Amrozi, red) telah menjadi “tauladan” sepanjang yang diyakininya benar dan dibawa dengan konsisten.

Ashari kemudian menutup tausiyah nya dengan membacakan kisah Ibnu Taimiyyah saat dimasukkan dalam jeruji besi oleh penguasa di sebuah penjara di benteng Damaskus.

Menurutnya, kala itu Ibnu Taimiyah sempat berkata, "Apakah gerangan yang akan diperbuat musuh-musuhku kepadaku? Syurgaku dan kebunku ada di dadaku. Ke mana pun aku pergi, dia selalu bersamaku dan tidak pernah meninggalkanku. Sesungguhnya penjaraku adalah tempat khuluwat-ku, kematianku adalah mati syahid, dan terusirnya diriku dari negeriku adalah rekreasiku".

Acara kemudian dilanjutkan dengan makan gulai kambing yang merupakan sumbangan dari para kerabat dan sahabat dekat Amrozi dan Ali Ghufron.

http://hidayatullah.com/index.php?op...onal&Itemid=54

BACA JUGA...



Widget by Scrapur

Komentar :

ada 0 comments ke “Keluarga Amrozi Adakan Syukuran “Kemenangan””

Post a Comment

Berikan Komentar Anda

Berita Hangat...

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Pemesanan Produk (sertakan nomor HP Anda agar bisa dihubungi)

Free chat widget @ ShoutMix