Khalid ibn Walid (592-642) (dalam Arab: خالد بن الوليد) juga dikenal sebagai Pedang Allah. Ia diingat karena kecakapan militernya, memimpin pasukan-pasukan Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin pengganti Muhammad: Khalifah Abu Bakr dan Khalifah Umar selama penaklukan Islam di abad ke-7. Karena kelebihannya berupa tidak terkalahkan dalam lebih dari seratus pertempuran melawan tentara-tentara superior―dalam jumlah pasukan― dari Imperium Romawi Timur, Imperium Persia Sassanid, dan sekutu-sekutu mereka, ia dihormati sebagai salah seorang panglima militer terbaik dalam sejarah.
Ucapan-ucapan Khalid bin Walid RA
• Apakah kamu melihat sebuah ruang sebesar tangan di kaki, dada, dan lenganku yang tidak tertutupi oleh goresan-goresan akibat luka sabetan pedang, tusukan panah, atau tusukan tombak?
o Khalid mengatakan ini pada seorang temannya beberapa hari sebelum ia wafat, empat tahun setelah pemberhentiannya dari pasukan.
• Jika kamu berada di awan, Allah akan mengangkat kami kepadamu atau menurunkan kamu kepada kami untuk berperang.
o Khalid mengatakan ini pada pasukan Romawi ketika mereka mundur dari medan pertempuran Kota Chalcis yang berbenteng.
• Ketika aku berada di medan pertempuran, Aku lebih menyukainya daripada ketika aku berada di rumahku.
• Malam yang hujan ketika aku berdiri menggunakan baju zirah dengan pedang dan perisai di tanganku dan melihat lagi dan lagi ke arah timur, menunggu matahari terbit agar aku bisa memulai pertempuran.
o Khalid mengatakan ini setelah diberhentikan dari pasukan oleh Khalifah Umar pada 638 M.
• Masuklah ke dalam Islam dan Kamu akan selamat. Atau bayarlah jizyah, dan Kamu dan kaummu akan kami lindingi, jika tidak, Kamu hanya akan mendapatkan dirimu bersalah atas konseuensinya, karena aku aka membawa kepadamu pasukan yang mencintai kematian seperti kamu mencintai kehidupan.
o Surat ini ditulis oleh Khalid kepada Gubernur Persia untuk wilayah Mesopotamia sebelum menyerbunya.
• Ketika Allah memutuskan suatu permasalahan, itu pasti terjadi.
• Aku telah mendedikasikan hidupku menuju jalan Allah yang Maha Tinggi.
• Manusia mengharapkan sesuatu, tetapi Allah bermaksud melakukan yang lain.
• Bumi menghancurkan orang-orang bodoh, tetapi kepandaian menghancurkan bumi.
• Jika kamu jujur, kamu akan bertahan. Jika kamu berbohong, kamu akan musnah.
• Aku adalah bangsawan petarung, aku adalah Pedang Allah, aku Khalid ibn Al-Walid.
o Ini adalah kalimat-kalimat terkenal yang biasa diucapkan Khalid di medan pertempuran.
• Aku adalah anak dari banyak kepala suku. Pedangku tajam dan mengerikan. Pedang ini adalah benda terkuat ketika periuk pertempuran telah mendidih dengan dahsyat. Aku adalah pilar Islam! Aku adalah Sahabat Nabi! Aku bangsawan petarung, Khalid ibn al-Walid!
• Aku akan memberimu tiga hari, jika gerbang-gerbang tidak dibuka dalam masa tersebut, aku akan menyerang. Dan nanti tidak akan ada lagi kesempatan seperti ini.
• Aku adalah anak al-Walid! Ada yang ingin berduel?
• Demi imanku, air ini akan pergi ke sisi pasukan yang tabah dan lebih pantas mendapatkannya.
o Khalid mengatakan ini pada sebelum Pertempuran Walaj yang menentukan, ketika pasukan Islam kehabisan air.
• Oh Rabb! Jika Engkau memberi kami kemenangan, Aku tidak akan melihat satu pun petarung musuh yang hidup sampai sungai mereka mengalir bersama darah mereka!
o Khalid mengatakan ini pada saat Pertempuran Ullais yang juga dikenal dengan sebutan Pertempuran Sungai Darah.
• Pada Pertempuran Mu’tah, aku mematahkan sembilan pedangku. Tetapi aku tidak pernah menemui musuh seperti orang-orang Persia. Dan di antara orang-orang Persia, aku tidak pernah bertemu dengan musuh seperti pasukan dalam Pertempuran Ullais.
o Khalid mengucapkan ini sebagai penghormatannya pada prajurit-prajurit Persia yang sangat berani dalam Pertempuran Ullais yang berdarah.
• Tunggulah sebentar; akan datang kepadamu gunung-gunung yang membawa singa-singa dengan baju baja mengkilap, batalion yang diikuti oleh batalion-batalion lainnya.
o Surat ini ditulis kepada Ayaz bin Ghanam yang meminta pasukan bantuan ketika mereka bertempur dengan beberapa suku Arab pemberontak di utara Arab.
• Aku tahu bahwa orang-orang ini tidak tahu apa-apa tentang perang.
o Khalid berkata tentang orang-orang Persia dan Arab Kristen yang baru direkrut oleh pasukan Persia setelah Khalid menganalisis pengepungan An al Tamar di Iraq.
• Kita akan mengambil rute ini; jangan biarkan ketetapan hati kalian melemah. Ketahuilah bahwa pertolongan Allah datang sesuai dengan keinginanmu. Jangan ada yang ditakutkan oleh orang-orang Islam selama mereka mendapat pertolongan Allah.
o Khalid mengatakan ini pada salah satu panglima bawahannya yang mencoba menghentikannya untuk mengambil rute jalan berbahaya menuju ke Syams dari Iraq melewati Gurun Syams. Panglima itu berkata, ”Kamu tidak bisa mengambil rute inidengan sebuah pasukan. Demi Allah, bahkan seorang yang melakukan perjalanan seorang diri akan mencobanya dengan mengetahui resiko bagi kehidupannya. Perjalanan itu akan membutuhkan lima hari yang penuh kesulitan yang ekstrem tanpa satu tetes pun air dan bahaya tersesat di gurun setiap saat.”
• Jika bukan demi kepentingan mematuhi perintah dari khalifah, aku tidak akan pernah menerima perintah ini. Kamu jauh lebih tinggi dariku dalam Islam. Aku adalah Sahabat Nabi, tetapi kamu adalah seseorang yang dipanggil Rasulullah “yang dipercaya oleh bangsa ini”.
o Khalid mengatakannya kepada Abu Ubaydah ibn al-Jarrah ketika Khalid mendapat perintah untuk mengambil alih pimpinan seluruh pasukan di Syams, dan sebagai jawaban dari Abu Ubaydah, “Aku telah menerima surat dari Abu Bakr yang menunjukmu sebagai panglima bagiku dengan senang hati. Tidak ada kebencian dalam hatiku, karena aku tahu kemampuanmu dalam masalah perang.”
• Ambillah ini sebagai hadiah, tidak perlu membayar uang tebusan.
o Khalid mengatakan ini ketika menyerahkan putri dari Kaisar Heraklius yang tertangkap dalam Pertempuran Marajul Debaj. Dalam pertempuran ini, Thomas, suami putri Heraklius itu tewas dalam duelnya melawan Khalid. Heraklius menulis surat balasan pada Khalid,
“Aku telah mengetahui apa yang telah Kau lakukan pada tentaraku. Kamu telah membunuh menantuku dan menawan putriku. Engkau telah menang dan pergi dengan selamat. Sekarang aku meminta anakku kembali. Dan Kau pun mengembalikannya kepadaku sebagai hadiah tanpa pembayaran atau tebusan apapun, kehormatan adalah bagian yang sangat kuat dalam karaktermu.”
• Pujian bagi Allah yang telah menetapkan kematian atas Abu Bakr, yang lebih menyukaiku daripada Umar. Pujian untuk Allah yang telah memberikan kekuasaan pada Umar yang kurang menyukaiku daripada Abu Bakr, dan memaksaku untuk menyukainya.
o Khalid mengatakan ini beberapa saat sebelum ia wafat. Abu Bakr mengangkatnya sebagai panglima utama pasukan dan Khalifah Umar memberhentikannya dari pasukan. Walaupun hubungan antar saudara sepupu, Khalid dan Umar, selalu menyisakan sangat sedikit kehangatan, tetapi kepemimpinan Umar yang luar biasa dan adil membuat Khalid kagum, ia pada saat wafatnya mewariskan seluruh hartanya kepada Umar dan menjadikannya sebagai wali bagi surat wasiat warisannya atas tanah dan harta bendanya.
• Semoga Allah memberi ampunan pada Abu Bakr! Jika ia masih hidup, aku tidak akan dibebastugaskan dari jabatan.
o Khalid mengatakan ini saat Abu Bakr wafat dan penggantinya, Umar, mengganti Khalid dengan Abu Ubaydah, panglima utama yang baru.
• Jika Abu Bakr wafat dan Umar menjadi Khalifah, kami mendengar dan menaatinya.
o Khalid mengatakan ini setelah wafatnya Abu Bakr.
• Demi Allah, jika Kamu menunjuk seorang anak kecil untuk memimpinku, aku akan menaatinya. Bagaimana mungkin aku tidak menaatimu ketika derajat ke-Islamanmu jauh lebih daripada aku dan Kamu telah dijuluki sebagai “yang Dipercaya oleh Nabi”? Aku tidak akan pernah mencapai status itu. Aku umumkan di sini dan sekarang bahwa aku telah mendedikasikan diriku menuju jalan Allah yang Maha Tinggi.
o Khalid mengatakan ini pada Abu Ubaydah setelah dibebastugaskan dari jabatannya oleh Umar tanpa diberitahukan alasannya.
• Orang-orang Romawi ini adalah yang paling berani di antara orang-orang Romawi yang pernah kutemui.
o Khalid memberi penghargaan pada prajurit Romawi yang ia kalahkan dalam Pertempuran Emesa.
• Betapa sedikitnya pasukan Romawi dan betapa banyaknya jumlah kita! Kekuatan sebuah pasukan tidak dinilai dari jumlahnya, tetapi dinilai dari pertolongan Allah padanya, dan kelemahan pasukan ada pada saat Allah meninggalkannya.
o Khalid mengatakan ini pada salah satu prajuritnya di Pertempuran Yarmuk. Prajurit itu sebelumnya berkata, “Betapa banyaknya jumlah pasukan Romawi dan betapa sedikitnya jumlah kita.”
• Aku memprotes sebagai sebagai seorang muslim atas apa yang teah Engkau putuskan. Demi Allah, Engkau telah tidak adil padaku, wahai Umar!
o Khalid mengatakan ini pada Khalifah Umar yang memberhentikannya dari ketentaraan tahun 638.
• Umar menunjukku untuk Syams sampai ia berubah menjadi gandum dan madu; kemudian ia memberhentikanku!
o Khalid mengatakannya pada istrinya setelah diberhentikan.
• Dan di sinilah aku, mati di atas tempat tidur, seperti domba mati. Semoga mata para pengecut tidak akan pernah tidur.
o Kata-kata terakhir dari Khalid.
Sumber-sumber
• Akram, A.I. (1970). The Sword of Allah: Khalid bin al-Waleed, His Life and Campaigns, Rawalpindi: National Publishing House. URL accessed 2008-01-01.
• Fatuh al Sham
• Tarikh al-Tabari
• Tarikh al-Yaqubi
• Ibn Kathir, Al-Bidayah wan-Nihayah, Dar Abi Hayyan, Cairo, 1st ed. 1416/1996, Vol. 6 P. 428.
• Balazuri
Komentar :
Post a Comment
Berikan Komentar Anda