Beredar SMS Karamah Jenazah Urwah
Bekasi (voa-islam) - Sejak kemarin, Ahad (4/10/2009) beredar pesan singkat SMS berisi karomah pada pemakaman Ustad Urwah yang gugur oleh gempuran Densus 88 di Mojosongo, Solo.
"Subhanallah Karomah sang mujahid tampak di Kudus tempat kediaman+pemakaman sang ustad Bagus Budi Pranoto (Urwah) di bawah sinar bulan terlihat jelas awan berbentuk Allah lalu kalimat tauhid La Ilaha Illallah serta wangi semerbak yang belum pernah tercium wanginya. Ribuan warga telah menyaksikan peristiwa karomah ini, warga sekitar yang menolak pemakaman jadi menangis sedih mendengar pekik takbir sepanjang malam sekota Kudus. Semoga Allah memasukkan beliau ke dalam Barisan Syuhada' (sebarkan)" demikian bunyi pesan singkat tersebut.
Karomah merupakan hal-hal luar biasa yang nampak pada wali Allah yang menonjol keimanan dan ketakwaannya. Karomah, Allah turunkan sebagai bentuk pemuliaan untuk wali-Nya. Dan bagi para mujahid, karomah sering muncul pada mereka, sehingga seorang Syaikh Mujahid DR. Abdullah Azam menulis Aayaat ar-Rahmaan fi Jihaad al-Afghaan, buku berisi kumpulan karamah yang muncul di bumi jihad, Afghanistan.
karomah sering muncul kepada para mujahid, sehingga seorang Syaikh Mujahid DR. Abdullah Azam menulis Aayaat ar-Rahmaan fi Jihaad al-Afghaan, buku berisi kumpulan karamah yang muncul di bumi jihad, Afghanistan.
BACA RINGKASAN BUKU Aayaat ar-Rahmaan fi Jihaad al-Afghaan KLIK SINI
Selama hidupnya, Urwah dikenal sebagai aktifis Islam. Beliau begitu sangat semangat dalam gerakan perjuangan Islam. Bahkan hidupnya pun dihabiskan dalam kegiatan dakwah dan jihad, hingga akhirnya gugur oleh gempuran Densus 88 karena mempertahankan keyakinannya.
Tak dapat dipungkiri, di mata aktifis Islam, beliau dianggap sebagai mujahid, walaupun oleh aparat kepolisian dan negara-negara kafir Barat diaggap sebagai teroris.
SMS tersebut bermakna dukungan untuk beliau yang jenazahnya sempat ditolak oleh warga desa Mijen-Kudus untuk dikuburkan di desa mereka.
Menurut para aktifis Islam, peristiwa-periatiwa luar biasa di atas merupakan tanda akan kesyahidan sang Ustad dan kebenaran jalan yang ditempuhnya. (PurWD/voa-islam)
Komentar :
Post a Comment
Berikan Komentar Anda