Raja Arab Saudi Abdullah memecat seorang ulama dari Majelis Ulama Senior, Senin, setelah ia mengritik kebijakan yang mencampur mahasiswa dan mahasiswi di universitas baru yang dipromosikan oleh Raja.
Sheikh Sa'ad Ash-Shathry dipecat dari badan tinggi tokoh agama itu, yang menetapkan kebijakan agama di Kerajaan Islam tersebut, melalui instruksi Raja, demikian laporan kantor berita resmi Arab Saudi, SPA.
Pemecatan ini dilakukan beberapa hari setelah Sheikh yang hanif ini mengkritik kebijakan Raja dalam proses belajar mengajar di Universitas yang baru tersebut dalam sebuah acara talk show di TV Islam Al-Majd Islamic.
Ia mengeritik praktek pencampuran mahasiswa dan mahasiswi di King Abdullah University of Science and Technology, yang baru didirikan dan diresmikan pada 23 September lalu.
Universitas bertaraf internasional untuk jenjang pasca-sarjana, yang menelan biaya tujuh juta dolar AS, adalah lembaga pendidikan negeri pertama di Arab Saudi yang mengizinkan laki-laki dan perempuan berbaur secara bebas.
Dalam satu wawancara yang disiarkan televisi, Ash-Shathry menyebut pembauran tersebut sebagai "kejahatan" dan "dosa besar".
Dia juga meminta komite syariah untuk meneliti pembelajaran di kampus baru dan disesuaikan dengan aturan syar'i.
Universitas baru itu, yang terletak di kota tepi Laut Merah di bagian utara Arab Saudi, Jeddah, adalah bagian dari visi Raja Abdullah untuk memperkuat negaranya memasuki jajaran global penelitian ilmiah maju.
[muslimdaily.net/rpk-arbn]
Komentar :
Post a Comment
Berikan Komentar Anda