WAS-WAS [BISIKAN KEJAHATAN] DAN KIAT MENJAGA DIRI DARINYA
Oleh
Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan
Pertanyaan.
Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya : Saya seorang putri muslimah berusia dua puluh tahunan, alhamdulillah. Saya menderita persoalan was-was dan mendekati gila disebabkan penyakit jiwa yang sudah saya alami selama tiga atau empat tahun, dan saya tidak berhasil mengusirnya dari diri saya. Saya ingin tahu, apakah Allah Subhanahu wa Ta’ala menguasakan syetan ini kepada hamba-hambaNya sebagai cobaan atau apa ? Dan yang tidak mampu mengusirnya, apa yang mesti dilakukan, kami mengharapkan nasehat.
Jawaban
Pada hakikatnya, was-was adalah penyakit berbahaya, ia termasuk tipu daya syetan kepada anak manusia, ia ingin menyempitkan, menyesatkan dan menyibukkan mereka dari berbuat taat kepada Rabb mereka. Karena alasan inilah, Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan NabiNya agar berlindung dari was-was ini dan menurunkan satu surah lengkap tentang hal itu, firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Artinya : Katakanlah, Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syetan yang biasa bersembunyi. Yang membisikan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari jin dan manusia” [An-Nas : 1-6]
Syetan ini mempunyai (kemampuan melakukan) was-was kepada anak cucu Adam, dan hal itu sangat kuat dalam diri orang-orang yang beriman. Namun (hal ini bisa) diobatai dengan dua perkara.
[1]. Sesungguhnya seorang mukmin jangan/tidak menoleh kepada was-was ini, bahkan menolaknya secara sempurna, karena ia adalah syetan dan tidak membahayakan.
[2]. Dia menyibukkan diri berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena seorang mukmin apabila sibuk berdzikir kepada Allah, niscaya syetan menjauh darinya. Karena inilah, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Syetan yang biasa bersembunyi” maksudnya ia membisikan kejahatan kepada hamba di saat lupa dari berdizikir kepada Allah. Dan bersembunyi darinya di saat sang hamba berdzikir kepada Rabbnya, dan karena alasan inilah, Dia menggambarkan bahwa dia adalah syetan yang bersembunyi.
Dan saya nasehatkan kepada penanya dan orang-orang yang mengalami hal yang serupa agar melakukan dua perkara ini yaitu.
Pertama.
Tidak menoleh kepada was-was (bisikan kejahatan) ini, tidak memperdulikannya dan tidak terpengaruh bersamanya. Kemudian ia akan hilang dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena manusia apabila memberikan perhatian dan menoleh kepadanya, niscaya ia bertambah dan syetan bisa menguasainya.
Kedua.
Memperbanyak dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, membaca Al-Qur’an, berlindung kepada Allah, membaca ayat Kursi, Mu’awidzatain dan mengulangi semua itu. Dan dengan ini, ia akan menghilang dengan izin Allah.
[Fatawa Nur ‘Ala Ad-Darb, Al-Fauzan, Jilid III hal. 33]
[Disalin dari kitab Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Penyusun Khalid Al-Juraisy, Penerbit Darul Haq]
Komentar :
Post a Comment
Berikan Komentar Anda