Merokok Tingkatkan Resiko Diabetes
Washington, 12 Desember 2007 17:16
Merokok yang bisa mengakibatkan kanker paru-paru, serangan jantung dan stroke, juga bisa meningkatkan resiko bagi jenis diabates paling umum. Demikian diungkapkan beberapa peneliti, Selasa.
Perokok menghadapai peningkatan resiko 44 persen untuk terserang diabetes jenis 2 jika dibandingkan dengan orang yang tidak merokok, demikian temuan para peneliti Swiss tersebut.
Dr. Carole Willi dari University of Lausanne di Swiss dan rekannya menganalisis 25 kajian yang menyelidiki hubungan antara merokok dan diabetes yang disiarkan antara 1992 dan 2006, dengan sebanyak 1,2 juta peserta yang ditelusuri selama 30 tahun.
Mereka mendapati resiko bahkan lebih tinggi bagi perokok berat. Mereka yang menghabiskan sedikitnya 20 batang rokok sehari memiliki resiko terserang diabetes 62 persen lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
Berhenti merokok mengurangi resiko itu; bekas perokok menghadapi resiko 23 persen lebih tinggi dibandingkan dengan yang bukan perokok, jauh lebih rendah dibandingkan dengan perokok saat ini, lapor para ilmuwan itu dalam Journal of American Medical Association.
"Pada tingkat kesehatan masyarakat, ini sangat penting karena peristiwa diabetes secara dramatis meningkat. Makan menghindari diabetes akan menjadi alasan baik lain bagi perokok untuk berhenti atau bagi orang yang tidak merokok untuk tidak memulai," kata Willi melalui surat elektronik.
Diabetes jenis 2, bentuk diabetes yang seringkali berkaitan dengan kelebihan berat badan, pola makan yang buruk dan gaya hidup yang tak pernah berubah, menjadi makin umum ditemui di banyak negara.
Dapat dicegah
Menghisap rokok adalah penyebab utama kematian global yang dapat dicegah, dan telah menewaskan tak kurang dari 4 juta orang per tahun atau sekitar 9 persen angka kematian di seluruh dunia, kata para peneliti tersebut.
Selain mengakibatkan paling banyak kasus kanker paru-paru serta jenis lain kanker, merokok juga dapat mengakibatkan serangan jantung, stroke, penyakit paru-paru kronis dan penyakit lain.
"Konsekuensi dari temuan ini juga penting karena diabetes dan menghisap rokok adalah faktor resiko utama penyakit jantung dan urat darah," kata Willi.
Willi menyatakan bahwa para peneliti tersebut sebelum tak diarahkan agar menyimpulkan bahwa merokok sesungguhnya mengakibatkan diabetes pada orang-orang di dalam 25 kajian.
Namun Willi mengatakan kenyataan bahwa makin banyak merokok yang mengakibatkan resiko diabetes yang lebih tinggi menunjukkan bahwa merokok mengakibatkan penyakit itu.
Selain itu, merokok mendahului perkembangan diabetes pada peserta di semua kajian tersebut, kata Willi.
Merokok dapat mengakibatkan kondisi yang tahan terhadap insulin, kata para peneliti tersebut. Itu berarti merokok dapat mencampuri cara tubuh memanfaatkan insulin. Kebal terhadap insulin biasanya mengawal diabetes jenis 2.
Dalam tajuk yang menyertai penelitian tersebut, Eric Ding dan Dr. Frank Hu dari Harvard School of Public Health di Boston mengatakan saran kesehatan masyarakat untuk mencegah diabetes jenis 2 mesti meliputi pesan anti-rokok.
"Pencegahan utama masyarakat terhadap diabetes jenis 2 dapat dicapai melalui menghindari merokok dan perubahan faktor gaya hidup melalui kombinasi pemantau ketat kesehatan, kegiatan fisik rutin, sedikit konsumsi alkohol dan pola makan yang layak," tulis mereka. [TMA, Ant]
(www.gatra.com)
Komentar :
Post a Comment
Berikan Komentar Anda