Masjid Babri Saat Dhancurkan Kafir Hindu 1992 |
Mumbai : Sebuah kabar tersebar di daerah Uttar Pradesh India untuk memperingati 16 tahun penghancuran masjid Babri pada hari Sabtu ini.
Aparat keamanan segera bersiaga di tempat-tempat yang dianggap penting seperti kantor pemerintahan, tempat keramaian, stasiun kereta dan terminal, kata sebuah sumber keamanan.
Pasukan keamanan disisagakan lebih, terutama karena beberapa hari terakhir Mumbai mendapatkan serangan teror yang menewaskan ratusan orang.
Tragedi Masjid Babri Ayodhya
Sebagai pengingat tragedi penghancuran masjid Babri terjadi tanggal 6 Desember 1992 pada hari Ahad. Pada tanggal 6 Desember 1992 masjid tua yang sudah berumur ratusan tahun yang dibangun oleh Mir Baqi pada tahun 1528 sebagai rasa hormat kepada Zahiruddin Mahmud, penguasa Islam pertama di India yang bergelar Babur (harimau), dihancurkan paksa oleh massa dari kelompok Hindu garis keras dengan dalih agama. Masjid tersebut dianggap telah dibangun ditempat kelahiran Rama, tokoh penting didalam teologi Hindu, dan karenanya harus dihancurkan untuk dibangun sebuah kuil bagi Rama. Akibatnya kerusuhan komunal antara Hindu dan Muslim yang menelan korban kurang lebih 3000 jiwa tidak terelakkan.Penghancuran Masjid Babri ini telah memicu tewasnya ribuan kaum Muslim yang dengan gagah berani berusaha mempertahankan masjid Allah tersebut. Penghancuran masjid ini dimotori oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Athal Bihari Fajpaye saat itu berkuasa di India. Tidak berhenti sampai di sana, hingga saat ini, ekstremis Hindu tetap ‘ngotot’ untuk membangun kuil di atas reruntuhan Masjid Babri tersebut. Para Hindu ekstremis tetap ingin membangun kuil meskipun pemerintah India telah melarang. Ada kesan, pemerintah India hanya berpura-pura melarang, karena mereka tidak melakukan tindakan yang tegas kepada kelompok Hindu. Dengan kesombongannya, Asywak Sinagal, kepala kelompok Fisywa Hindu, menyatakan di hadapan pers bahwa kelompoknya akan tetap bertekad melanjutkan rencana mendirikan kuil di Ayodhya.
Kerusuhan Gujarat 2002
Kebencian umat Hindu India ternyata tidak juga reda, seperti yang banyak dilaporkan, sejak terjadinya kerusuhan di Gujarat Februari 2002, ribuan kaum Muslim kembali terbunuh, diperkosa, dan dibakar hidup-hidup. Hingga saat ini, banyak di antara mereka yang masih tinggal di kamp-kamp pengungsi dengan kondisi sangat menyedihkan. Sebagai negara demokrasi terbesar di dunia, sekaligus bertentangan dengan ajaran Gandi tentang ajaran ahimsa; perjuanganan tanpa kekerasan. Ironisnya, Gujarat merupakan tempat Mahatma Gandhi lahir.
Dan yang masih harus diingat adalah pembantaian Muslim Kashmir pun sampai saat ini belum berhenti.[fais]
Komentar :
Post a Comment
Berikan Komentar Anda